Senandung Syukur dan Harapan
Thursday, December 07, 2006
Senandung Syukur dan HarapanWalaupun aku masih harus menunggu detik itu tiba, rasanya Michael Schumacer telah menembuskan rekor dan menyemprotkan alkohol pada kawan-kawanya. Mobil-mobil sport berderet-deret seperti wayang menunggu dalang. Boneka-bonekaku yang kuinggat dan hilang, kini saatnya ku bikin lagi. Menaruh telor disuatu keranjang dan menjaganya hingga menjadi "Rajawali" yang sanggup menklukkan angkasa keangkuhan.
Dengan enam dawai gitar, kepada mitra keabadian terus kucari dengan cara gila. Harapan yang penuh keajaiban akan datang. Kupanjatkan dengan tatapan mata menatap rembulan dimalam pertama. Rasanya keindahan jiwa mesti kuukir dan kusirami dengan kesunyian dan cinta.
Realitas didepan mata. Visi menumbus angkasa dan seribu kakiku menjejaki lorong dan hamparan tak bertepi. Terus dan terus. Tak pernah pupus.
madhayudis's . at 4:33 PM |
Permalink
At 6:42 PM, pyuriko
Aku agak kurang mengerti ini postingan ini,... bisa dijelasin gak maksudnya sprt apa???
At 7:26 PM, .
madha ngejawab:
maksud detailnya panjang banget, bisa jd novel ntar (males nulisnya ah..), tapi intinya sebagai ekspresi mungkin jg ungkapan ayas (saya:red)setelah melalui proses panjang di bangku kuliah dan yg paling nyebelin ketiga membuat skripsi plus ketika berlembar2 kertas yg ga jelas isinya itu harus diperdebatkan didepan dewan penguji diiringi do'a siang-mlm dn tentu diWisuda, nah setelah ntu apa sih yg harus ayas pikirkan kedepan: mulai Pekerjaan, Menikah, mungkin punya anak, dll semuanya dengan segala masalahnya.......
kurang jg ngerti...........
waduh ga ngerti jg aku........
soalnya pas buat ntu....gw rada gila alias ga sadar (waduh bahaya ne)