Peringatan (boleh diabaikan) !...Menelusuri Weblog ini dapat menyebabkan cerdas, bijaksana, serangan kantuk, serta ganguan terhadap stagnasi pikiran!.......Menulislah engkau, selama engkau tidak menulis engkau akan hilang dari masyarakat dan pusaran sejarah (Pak De Pram "Pramoedya Ananta Toer").
Pencipta "Mars PKI"?
Tuesday, October 03, 2006
Lagu Genjer-genjer yang Pernah Populer 41 Tahun Lalu ini Penciptanya Ternyata Orang Banyuwangi. Setiap tanggal 30 September, kenangan bangsa Indonesia kembali tertuju pada peristiwa G30S/PKI. Terlepas dari sejarah kelam tersebut, pada masa itu, partai komunis pernah mempopulerkan lagu berjudul Genjer-genjer. lagu ini sangat populer terlebih bagi massa PKI di Jawa tengah dan Jawa Timur, bahkan dalam Film G30 S PKI juga sayup dinyanyikan oleh barisan massa PKI yang kemudian dilarang dinyanyikan pada masa Orde Baru. Tidak ada yang salah dengan lagu ini, hanya karena berbau sosialis (kerakyatan) lagu ini "dibajak" PKI.

Pencipta lagu tersebut bernama M. Arif. Dulunya dia tinggal di Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi. Namun kini, keberadaannya tidak diketahui secara pasti. Kalau masih hidup, mungkin usianya sekitar 81 tahun.

Arif meninggalkan seorang istri bernama Suyekti, 79, dan dua anak. Mereka kini tinggal di sebuah gang sekitar Jalan Ijen, Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, tidak jauh dari PT Kertas Basuki Rahmat. Suyekti tinggal di rumah yang beralaskan semen. Rumah itu juga tidak dilengkapi perabotan. Sudah sekitar 40 tahun, dia ditinggal suaminya. Hingga kini, nasib pencipta lagu itu tak jelas keberadaannya. Sehari-harinya, Suyekti hanya berbaring di tempat tidur yang sederhana. Sesekali, dia berdiri menggunakan tongkat kayu. "Saya sakit sesak dan linu-linu, jadi bicara saya agak pelan," ujarnya ketika ditemui wartawan koran ini kemarin.

Sehari-harinya, Suyekti hanya berbaring di tempat tidur yang sederhana. Sesekali, dia berdiri menggunakan tongkat kayu. "Saya sakit sesak dan linu-linu, jadi bicara saya agak pelan," ujarnya ketika ditemui wartawan koran ini kemarin.

Setelah diam beberapa saat, Suyekti akhirnya mau bercerita tentang sejarah lagu genjer-genjer ciptaan suaminya. Menurutnya, lagu tersebut sudah lama diciptakan. Jauh sebelum pemberontakan PKI meletus, lagu genjer-genjer sudah ada. Persisnya, lagu tersebut diciptakan sekitar tahun 1942 pada masa penjajahan Jepang.

Dia mengatakan, saat zaman Jepang dulu, kehidupan masyarakat Indonesia sangat susah. Jangankan hidup enak, sekadar untuk makan saja, masyarakat harus banting tulang mencari apapun yang bisa dimakan. "Kalau teringat hal itu, saya suka menangis," katanya sambil mengusap air mata.

Suyekti berusaha mengingat-ingat lagi. Dikatakan, menceritakan suaminya dulu sangat hobi bermain angklung dan menciptakan lagu. Ada beberapa lagu yang diciptakan sangat menyentuh hati. Namun setelah ditugaskan sebagai veteran di Surabaya, dia jarang menulis lagu lagi. "Ketika perjalanan pulang naik kereta dari Surabaya ke Banyuwangi, dia melihat orang memetik genjer di tepi sawah. Karena kekurangan makanan, genjer itu dipetik untuk dimakan. Lalu muncullah ide untuk membuat lagu genjer tersebut," ujar wanita asal Malang itu.

Setibanya di Banyuwangi, Arif langsung menghubungi temannya bermain musik yang bernama Buang Bajuri. Kebetulan Buang adalah seniman yang mahir bermain angklung. "Lagu itu mengisahkan kurangnya pangan masyarakat zaman penjajahan Jepang. Sehingga tanaman genjer pun terpaksa dipetik untuk dimasak lalu dimakan. Bapak-bapak mencari gadung untuk nasi dan para wanita mencari genjer di sawah," jelas Suyekti.

Sementara itu secara terpisah, Buang Bajuri, 79 tahun, warga Temenggungan, Banyuwangi itu membenarkan apa yang dikatakan Suyekti. "M. Arif adalah teman dekat saya. Kebetulan hobi kami sama yaitu bermain angklung dan menciptakan lagu-lagu ketika zaman itu," ujar Buang ketika ditemui di rumahnya kemarin. Buang mengatakan, lirik lagu tersebut menceritakan tentang genjer yang ada di sawah, lalu dimasak untuk dimakan. Karena zaman itu memang masa susah akibat kekurangan pangan. Lalu Buang menyanyikan sedikit lirik lagu genjer "Genjer-genjer ana nong kedokan pating keleler.(Genjer-genjer ada di tanah sawah berserakan) Mak’e thole teko-teko muputi genjer (Ibunya anak-anak datang mengambil genjer). Oleh sak tenong mungkur sedot sing toleh-toleh (Berhasil mengumpulkan satu bak, lalu langsung balik kanan tak lagi lihat kiri kanan). Genjer-genjer saiki wis digawa mulih (genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang). Itulah lirik bait I lagu genjer-genjer yang diciptakan oleh M. Arif," jelas Buang. *
 
madhayudis's . at 7:13 PM | Permalink


2 Komentar:


At 10:23 AM, Anonymous Anonymous

Dengarkan lagunya di sini:

http://www.youtube.com/watch?v=Kt23kMYyrzo

dibawakan oleh Bing Slamet

merduuuuu sekali . . .

Saya suka sekali lagi

Sayang sekali lagu ini kenapa sampai di larang ya?

 

At 11:18 AM, Anonymous Aksi Cepat Tanggap

visit http://act.id for For volunteerism, philantrophy dan humanism #LetsHelpRohingya