Peringatan (boleh diabaikan) !...Menelusuri Weblog ini dapat menyebabkan cerdas, bijaksana, serangan kantuk, serta ganguan terhadap stagnasi pikiran!.......Menulislah engkau, selama engkau tidak menulis engkau akan hilang dari masyarakat dan pusaran sejarah (Pak De Pram "Pramoedya Ananta Toer").
Bukit Wayang, Bukit Mistis.
Saturday, August 05, 2006

Photobucket - Video and Image Hosting

Bukit Wayang Bukit dengan cerita mistis .
Kabupaten Jember merupakan wilayah yang sebagian dikelilingi pegunungan, seperti pegunungan Argopuro (Shang Hyang) yang dipuncaknya terdapat reruntuhan situs istana kerajaan Ratu Rengganis, juga bukit-bukit yang indah, tersebar di hampir semua wilayah Kabupaten Jember. Bahkan seperti yang pernah diliput oleh salah satu stasiun televisi swasta beberapa tahun yang lalu dengan memberi komentar Jember sebagai kabupaten seribu bukit.

Bukit yang indah atau yang biasa disebut masyarakat setempat dengan istilah “Gumuk”, memiliki keunikan dan kemanfaatan masing-masing. Perbukitan Puger misalnya, memiliki kandungan batu kapur (Gamping; Jawa) yang cukup melimpah; Bukit Batu yang kaya dengan bahan tambang batu piring; juga bukit Bedadung yang di maanfaatkan sebagai obyek wisata alam, Bukit Nogosari dimanfaatkan warga sekitar untuk Perkebunan Jambu Mete, Bukit Kaliputih terdapat “Batu Gong” batu yang bentuknya mirip “Gong” yang bertuliskan kalimat dalam huruf Jawa Kuno, konon peninggalan pasukan Kerajaan Majapahit yang sedang istirahat, sebelum melanjutkan perjalanan untuk menyerang kerajaan Blambangan di Banyuwangi dan masih banyak lagi lainnya.

Diantara keunikan bukit-bukit tersebut. Ada satu bukit atau Gumuk yang memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki nuansa mistis yang sangat kental. Bukit yang berjarak sekitar satu kilometer (1 Km) dari tempat tinggal penulis. Berada ditengah-tengah areal persawahan yang subur, dari kejauhan bukit ini (dan banyak bukit-bukit lainya) nampak seperti pulau di tengah samudra, sungguh sangat indah dipandang mata. Jika dilihat lebih dekat, bukit ini hanya berketinggian tidak lebih dari 3 meter, sepintas hanya berupa gundukan tanah dengan luas keliling seperti satu petak sawah.

Menurut cerita turun-temurun yang dipercaya oleh warga sekitar. Seperti dituturkan “ulu-ulu banyu” Pak Najir, bahwa Bukit Wayang ini pada zaman dahulu merupakan tempat yang di gunakan untuk menyimpan dan atau menyembunyikan seperangkat Gamelan dan Wayang Kulit dalam sebuah peti. Disinilah cerita mistis itu bermula, konon setiap malam jumat kliwon, sayup-sayup terdengar suara dalang sedang memainkan wayang kulitnya diiringi dengan suara gending gamelan jawa mirip sebuah pertunjukan wayang kulit. Bukit Wayang juga dipercayai memiliki “Penunggu” yang berwujud seekor ular dengan diameter yang cukup besar, petani lain yang ditemui penulis, memberi wejangan agar berhati-hati masuk bukit tersebut dan kalau ada hembusan angin cukup kencang dari arah selatan, agar segera menghindar, pertanda akan muncul ular “penunggu”, Ular ini bisa hilang seketika jika memasuki sebuah batu besar didalam areal bukit (lihat insert gambar).

Masih menurut penuturan Pak Najir selalu ketua kelompok tani setempat yang sawahnya hanya beberapa meter dari Bukit Wayang “Jika Areal persawahan disekitar bukit diserang hama Tikus, para petani melakukan upacara selamatan/ sesaji, yang diyakini warga hama tikus tersebut adalah jelmaan para arwah atau roh-roh penonton yang habis (bubar) menonton pertunjukan wayang yang jumlahnya sangat banyak”.

Ketika penulis memasuki bukit ini, suasana berbeda dan tidak biasa dari lingkungan sekitarnya (pukul 6 pagi), segera tertangkap, suara-suara burung (Prenjak, Emprit, Madu, Kakak tua, Sriti, dll) juga hewan-hewan kecil lainnya, bersahut-sahutan. Cukup membuat begidik, bagi siapa saja yang baru mengunjungi Bukit ini. Penulis sendiri merasa berada ditempat lain, mungkin seperti memasuki sebuah hutan belantara. Ketika pertanyaan terakhir diajukan, apakah pernah membuktikan dan mempercayai legenda tersebut? Pak Najir pun mengangkat bahunya “tanda tak tahu”, dilanjutkan dengan menggelengkan kepala sambil berucap “Percaya Ga Percaya”!.
BAGAIMANA DENGAN ANDA? Believe it or not?
 
madhayudis's . at 1:24 PM | Permalink


0 Komentar: